
Hatiku menangis setiap kali mendengar ayat ini dilantunkan. Terakhir barusan tadi dalam jamaah maghrib di masjid raya Al-A’dhom Tangerang, sang imam dengan suaranya yang merdu membacakan ayat tersebut, QS. Al-Hasyr : 18-24.
Kukira ungkapan itu tidaklah berlebihan untuk mengungkapkan kekagumanku pada presiden pertama kita ini, sebuah pribadi yang hebat dalam menggaet hati rakyat Indonesia. Bahkan saking setianya rakyat Indonesia sampai terlahir semboyan dalam bahasa Jawa ‘Pejah Gesang Nderek Bung Karno’ (Hidup atau mati ikut bung Karno -Pen).
‘Persuasion is The Language of Business Leadership’. Demikian dikatakan oleh Jay A. Conger, professor di bidang Organizational Behavior dari University of Southern California di Los Angeles, US. Ungkapan tersebut ditulis dalam artikel di Harvard Business Review bulan Mei-Juni 1998.
Berdasarkan riset & pengamatan yang dilakukan selama 12 tahun, professor Conger menyimpulkan ada 4 langkah yang sangat essensial untuk menjadi pelaku persuasi yang efektif.
Ternyata teori itu tidak hanya bisa dipakai untuk kepemimpinan bisnis, tapi juga cocok diterapkan dalam kepemimpinan apapun, baik social, politik, bisnis, budaya dsb. Salah satunya sudah diaplikasikan jauh-jauh hari oleh presiden pertama kita, bung Karno.
Perjuangan panjang Soekarno untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, bahkan rela keluar-masuk penjara & hidup dalam pembuangan di luar Jawa merupakan langkah beliau untuk membangun kredibilitas di mata rakyat Indonesia.
Yang kedua, Soekarno juga sangat hebat dalam menyampaikan gagasan demi kepentingan rakyat, yaitu ‘perjuangan untuk kemerdekaan demi kemakmuran bangsa Indonesia’
Kemudian terkait bahasa yang membangkitkan semangat, tentu tidak disangsikan lagi betapa Soekarno sangat hebat dalam membangkitkan semangat rakyat dengan bahasa yang menggambarkan kemakmuran bangsa, yakni Negara yang Loh Jinawi, subur kang sarwo tinandur, murah kang sarwo tinuku.
Pun, Soekarno juga dikenal sangat lihai meracik kata dengan menggunakan bahasa yang menyentuh perasaan rakyat. Nggak percaya? Tanyain pada kakek-nenek kita yang pernah mendengar langsung pidato Soekarno deh.. pantes kan sampai muncul semboyan Pejah Gesang Nderek Bung Karno?
Hebat kan Bapak kita yang satu ini? Pantesan juga beliau juga jago menggaet gadis-gadis hheee.. (sorry intermezzo, yang ini jangan ditiru ya.. J)
Semoga bermanfaat!!!
Note: tulisan disarikan dari berbagai sumber salah satunya dari tulisan Subarto Zaini dalam majalah Business Review edisi Oktober 2010
Kalimat diatas adalah kutipan SMS dari salah satu temen baik saya di Semarang yang dikirim 19 Jan 2009 jam 13:04, u/ mengiringi perjalanan hijrah saya ke kota Bandung, mba Menuk Indriastuti namanya. Beliau juga guru bahasa Inggris terbaik saya loh.. ketika itu beliau kasih ‘free charge’ u/ temen-temen Rumah Zakat Semarang, thanks a lot ya mba.. semoga Allah membalas dengan kebaikan-kebaikan yang jauh lebih banyak u/ mba Menuk & keluarga. Amiin.. :)
“I want to be an international player” jawabku mantab ketika dalam salah satu sesi ‘English course’ dimana mba Menuk mengangkat diskusi interaktif tentang ‘our dream’, kira-kira pertengahan 2007 silam.
‘Why? What will you do?’ pertanyaan tersebut segera menyusul begitu saya selesai menjawab, “Saya ingin keliling dunia untuk misi bisnis & sosial, sehingga peran saya akan banyak bermanfaat bagi warga dunia. Harapan saya, karya itu pun masih tetap bermanfaat bagi dunia ketika fisik saya sudah ngga di dunia lagi. Insya Allah..” kira-kira begitulah terjemahan bebas jawabanku ketika itu hhee.. *_^
Subhanallah.. saya rasakan sejak saat itu, Allah pun mulai ‘menggerakkan’ saya untuk menuju ke sana. Dimulai dari makin banyak peran & tanggung jawab di Semarang, trus hijrah ke Bandung trus Jakarta trus Bandung lagi & sekarang di Jakarta lagi. Di setiap perjalanan pun Allah berikan tambahan bekal mental, pengetahuan & relasi u/ mewujudkan impian tersebut, termasuk juga inspirasi tentunya.
Jumat kemarin, 15 Okt 2010, saya pun berkesempatan mengunjungi event pameran ‘25th Trade Expo Indonesia 2010’ di area PRJ Kemayoran, Jakarta, sebuah event tahunan yang diselenggarakan oleh Kementrian Perdagangan untuk mengundang buyer dari luar negeri.
Sungguh sebuah inspirasi menarik, hampir 5 jam saya kunjungi tiap stand & diskusi banyak hal dengan para ‘business owner’ yang hampir sebagian besar adalah para pelaku ‘exporter’.
Aha!!! This is a really inspiration!!! Kalau mereka bisa, tentu saya pun pasti BISA!!! Kebanyakan mereka melakukan export hasil perkebunan, pertanian, olahan pangan, mebeulair hingga handy craft. Trus saya mau export apa dong??? Ada deh.. I'm sorry, still secret ya.. :)
Mimpi udah ditetapkan 3 tahun lalu, masih ada 2 tahun lagi untuk mewujudkannya, kini saatnya merajut mimpi itu. semoga Allah memberi kemudahan. Amiin..
Oya, foto-foto berikut ini oleh-oleh dari kunjungan pameran tersebut, selamat menikmati & semoga bisa jadi inspirasi buat temen-temen semua *_^
Sebuah lampu hias terbuat dari karang & cangkang hewan laut, karya seni yg keren abiss!!!
Numpang ‘action’ di stand gazebo, harganya 25 jutaan loh.. cocok deh dipasang di halaman rumah kita, asyik buat nongkrong.. :)
Bapak & Ibu Triwarni ini pemilik UKM penghasil ‘abon ikan patin’, asli Jambi, lagi cari mitra distributor nih.. tertarik???
Hmm ini karya asli kang ‘I Wayan Karsana’ dari Denpasar, Bali. Beliau juga lagi cari mitra u/ buka art shop di Jakarta. Btw, itu patung serasa ‘hidup’ loh.. perhatiin deh!!!
Nah, ini pemanis sudut pameran yang menampilkan heritage asli Indonesia. Ini perahu cadik Sriwijaya. Perahu ini terpahat di relief candi Borobudur, nenek moyang kita hebat ya..???
Wow!!! ketemu saudara dari Semarang euy.. mas Ahmad ini lagi jaga stand oleh-oleh khas Semarang. Ada bandeng presto, teri & udang balado, lunpia, pepes bandeng, wingko babad & otak2 bandeng. Kalo temen2 lg maen ke Semarang, jangan lupa mampir ke tempat mas Ahmad ini ya.. alamat tokonya di Jl. Pandanaran Semarang
Adalah orang-orang luar biasa yang selalu bersedia memberikan inspirasi & bertukar ide-ide brilian. Appointment pertama di kampus UI Depok dengan mba Ita (Trianita Kurniati) yang lagi ambil S2, kakak kedua dalam ‘gang of the four musketeer’ ini saya kenal sejak aktif di Rumah Zakat Indonesia pada akhir 2007 sampai sekarang dimana kami berdua sama-sama sudah tidak di RZI lagi :).
Bersama mba Ita selalu muncul ide-ide segar tentang bisnis & pengembangannya. Ide franchise ‘modern retail buah segar’ yang sekarang saya kembangkan pun pertama kali keluar dari bibirnya jauh sebelum saya resign dari tempat kerja sebelumnya, hebat kan??? Dalam kesempatan kemarin pun kami diskusikan pengembangannya dengan aneka kudapan buah & diversifikasinya. In the fact, it’s not only about fruit, banyak ide peluang bisnis lain yang unik & prospektif yang bermunculan, ide2 yang lain ini saya kasih tahu lain kali ya.. still secret :)
Selesai dengan mba Ita berlanjut ke kang Hajar Sasongko, seorang sahabat semasa masih di STMN Pembangunan Semarang, aktifitas beliau sekarang sebagai ‘Relationship Manager’ di BRI Pusat. Hmmm.. ternyata udah 6 tahun kami ngga ketemu sejak pertemuan terakhir kami di tahun 2004, lama juga ya???
Oiya, sekarang kang Hajar bareng sang istri lagi mengembangkan bisnis kedai kopi dengan brand 'KOPI TENDA', kedai pertamanya udah buka di Semarang sejak Agustus kemarin & kedai berikutnya akan segera menyusul. Sukses ya kang.. :)
Sabtu itu saya tutup dengan menginap di rumah saudara sepupu saya, gus Waidl (kira2 begitu temen2-nya memanggil beliau, maklum aktivis NU euy..), kebetulan per 1 Oktober ini beliau diamanahi sebagai direktur LAKPESDAM NU, sebuah lembaga strategis NU (Nahdlatul Ulama) yang bertanggung jawab untuk mengkaji & mengembangkan Sumber Daya Manusia. Kali ini kami lebih banyak berdiskusi tentang tasawwuf, sebuah ‘interest’ baru saya dalam upaya memahami hidup ini lebih komprehensif.
Sempat menginap 2 malam di rumah gus Waidl, agenda diakhiri Senin siang untuk bertemu sahabat seperjuangan sewaktu masih di LKMS Mozaik, Hasnil Hasyim namanya. Sekarang beliau lagi merintis pendirian sebuah BMT (Baitul Maal wa Tamwil) di Depok. Tengkyu atas waktunya ya kang.. :D
‘Take action, miracles will happens’, Allah selalu berikan ‘miracles-Nya’ ketika kita sudah berusaha dengan sungguh-sungguh. Terbukti, inspirasi itu tidak hanya datang dari temen2 tersebut, bener-bener tak disangka, ketika saya muter2 dari tempat teman satu ke temen lainnya, pakai beberapa kali tersesat juga, justru saya menemukan sebuah inspirasi ‘model bisnis’ yang sedang saya kembangkan, sebuah ‘modern retail buah segar’. Jurus andalan pun di keluarkan, ATM : Amati – Tiru – Modifikasi. Benchmark habissss.. sambil membulatkan tekad “Lihat tahun depan, saya sudah di depan Anda hhaa.. :D”
Keep fighting sobat, Sampai ketemu di puncak sukses :)
note: Tulisan ini sebagai catatan pribadi dalam perjalanan bisnis, semoga bermanfaat juga bagi sobat yang membaca. oya, foto saya ambil dari facebook temen2 & mohon maaf tanpa ijin (diijinkan ya..??? Sambil ikutan nampang gitu loh.. :))
‘Saya mau bikin usaha tapi belum punya modal pa..’
‘Kalau mau memulai bisnis, modal dulu atau semangat dulu?’
‘Kira-kira berapa uang yang dibutuhkan untuk memulai usaha bengkel?’
‘Saya mau mengembangkan warung makan saya tapi setiap pengajuan pembiayaan ke bank pasti ditolak’
‘Bertahun-tahun jadi professional, tabunganku masih belum cukup juga untuk memulai bisnis, gimana ya?’
‘Saya pingin banget buka usaha, bahkan sudah banyak ide & peluang, tapi selalu mentok di modal euy..’ :(
Adakah diantara kalimat diatas yang pernah terlintas di benak Anda? Pernyataan & pertanyaan diatas hanyalah sedikit contoh kebingungan orang yang mau memulai usaha maupun mengembangkan usaha. Akhir-akhir ini saya makin sering mendengarnya baik di obrolan dengan teman, di milist, di seminar dan sebagainya.
Wajar bila kita pernah berpikiran seperti itu dimana bisnis selalu identik dengan modal, yakni berupa sejumlah uang yang tidak sedikit. Apakah pendapat ini salah? Tentu tidak, hanya saja kurang tepat teman.. J Perlu kita luruskan bahwa modal itu bukan hanya uang, tapi juga keahlian, SDM/karyawan, market, product knowledge, bahkan jaringan atau relasi. Nah, darimana kita dapatkan semua itu???
4 bulan lalu di sebuah sesi pelatihan Rhenald Kasali School for Entrepreneur, saya diperkenalkan istilah ‘capital network’ yakni bagaimana kita membangun & memanfaatkan jaringan modal di sekitar kita.
Perhatikan gambar di atas deh, setiap orang pasti punya relasi dengan orang lain yang mempunyai profesi & potensi yang berbeda, inilah yang dimaksud ‘capital network’ alias jaringan modal. Nah, ketika kita hendak membangun bisnis, tentu relasi ini sangatlah penting.
Misal Anda butuh konsultan nih ya.. Anda bisa menemukannya melalui dosen kemudian ustadz Anda atau bisa juga melalui ortu kemudian ustad baru ke konsultan tersebut. Begitu juga ketika Anda butuh karyawan, modal uang, bahan baku, dan sebagainya. Mudah kan???
So, clue-nya adalah kita musti membangun relasi sebanyak-banyaknya dengan semua kalangan & mengenal betul potensi mereka. Hampir semua pengusaha sukses yang pernah saya baca biografinya, sebut saja Sandiaga S. Uno, Arifin Panigoro, William Suryajaya (alm), Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, Ciputra dan lainnya adalah orang-orang yang hebat membangun & mengelola relasi.
Rasulullah SAW pun pernah bersabda, "Barang siapa suka rezekinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
So, Sampai ketemu di puncak sukses :D
Note: Saya sudah merasakan kehebatan ‘capital network’ ini dalam membangun imperium bisnis saya sendiri. So, gimana dengan Anda??? Proof it deh.. J
Waahh kangen euy lama ga update blog, maklum selama hampir 18 hari mudik di kampung ga ada sinyal untuk online (ternyata operatornya cuma jago di Jakarta doang :( mau nge-blog via HP? Ribet ahh..) Begitu nyampe Jakarta eee kerjaan udh numpuk. Ok deh, aku mulai cerita mudik dulu ya.. :)
Berbeda dengan tahun kemarin sewaktu masih tinggal di Bandung, tahun ini pertama kalinya mudik dari Tangerang. Aktifitas baruku memungkinkanku untuk berlebaran lebih lama di kampung halaman (lebih dari 2 minggu), asyik beneeer J
Nah, sebuah kesempatan langka yang belum tentu bisa terulang di tahun-tahun yang akan datang memunculkan ‘ide’ agak aneh di otakku yang memang suka aneh-aneh ini hhee.. ‘mudik ala spiritual backpacker’, yakni mudik sambil mampir i’tikaf di masjid-masjid besar yang dilalui.
Sabtu siang, 4 September 2010, perjalanan pun dimulai dengan menumpang angkutan Tangerang – Kalideres, dilanjutkan dengan ‘bus way’ nyampe Pulogadung trus lanjut bus patas jurusan Cirebon. Sempet tanya-tanya, Alhamdulillah dengan nyambung 1 angkot lagi sampailah di tujuan pertama ‘masjid di komplek makam Sunan Gunungjati’ tepat pukul 20.30 WIB.
Ahad siang, 5 Sept 2010, tas pun nongkrong diatas punggung lagi, perjalanan pun dilanjutkan dengan bus patas jurusan Semarang. Eee.. di atas bus kepikiran seorang sahabat di Kendal, alangkah lebih baik kalau silaturrahmi ke beliau & melanjutkan i’tikaf malam berikutnya di masjid Agung Kendal aja. Alhamdulillah perjalanan lancar sehingga bisa buka bersama di masjid Agung ini, sang sahabat pun datang menemani ketika jam menunjukkan pukul 22.00, indahnya malam ini.. J
Hujan deras mengguyur kota Kendal sejak Senin pagi, 6 Sept 2010, sang ‘spiritual backpaker’ ini pun terpaksa baru bisa melanjutkan perjalanan setelah hari mulai sore menuju kota Semarang.
Sayangnya, malam keempat, 7 Sept 2010, yang mustinya direncanakan i’tikaf di masjid Agung Demak terpaksa dibatalkan & i’tikaf dilanjutkan di masjid kampung halaman karena ketika di Semarang ketemu seorang sahabat yang maksa ngajak pulang kampung bareng. It’s ok lah.. demi sahabat kok.
Alhamdulillah.. I’tikaf malam terakhir Ramadhan tahun ini ditutup di masjid desa tetangga yang kebetulan kakak ipar jadi imam masjid di sana. Subhanallah.. indahnya ramadhan tahun ini.
Asyik kan? Cara mudik gaya baru nih.. dijamin sangat berkesan & menyenangkan. Anda mau coba tahun depan? Boleh deh kita bareng kalo tujuan kita sama ya.. :)