Home

Kamis, 30 September 2010

‘Capital Network’, Cara Cerdas Membangun Imperium Bisnis


‘Saya mau bikin usaha tapi belum punya modal pa..’

‘Kalau mau memulai bisnis, modal dulu atau semangat dulu?’

‘Kira-kira berapa uang yang dibutuhkan untuk memulai usaha bengkel?’

‘Saya mau mengembangkan warung makan saya tapi setiap pengajuan pembiayaan ke bank pasti ditolak’

‘Bertahun-tahun jadi professional, tabunganku masih belum cukup juga untuk memulai bisnis, gimana ya?’

‘Saya pingin banget buka usaha, bahkan sudah banyak ide & peluang, tapi selalu mentok di modal euy..’ :(

Adakah diantara kalimat diatas yang pernah terlintas di benak Anda? Pernyataan & pertanyaan diatas hanyalah sedikit contoh kebingungan orang yang mau memulai usaha maupun mengembangkan usaha. Akhir-akhir ini saya makin sering mendengarnya baik di obrolan dengan teman, di milist, di seminar dan sebagainya.

Wajar bila kita pernah berpikiran seperti itu dimana bisnis selalu identik dengan modal, yakni berupa sejumlah uang yang tidak sedikit. Apakah pendapat ini salah? Tentu tidak, hanya saja kurang tepat teman.. J Perlu kita luruskan bahwa modal itu bukan hanya uang, tapi juga keahlian, SDM/karyawan, market, product knowledge, bahkan jaringan atau relasi. Nah, darimana kita dapatkan semua itu???

4 bulan lalu di sebuah sesi pelatihan Rhenald Kasali School for Entrepreneur, saya diperkenalkan istilah ‘capital network’ yakni bagaimana kita membangun & memanfaatkan jaringan modal di sekitar kita.

Perhatikan gambar di atas deh, setiap orang pasti punya relasi dengan orang lain yang mempunyai profesi & potensi yang berbeda, inilah yang dimaksud ‘capital network’ alias jaringan modal. Nah, ketika kita hendak membangun bisnis, tentu relasi ini sangatlah penting.

Misal Anda butuh konsultan nih ya.. Anda bisa menemukannya melalui dosen kemudian ustadz Anda atau bisa juga melalui ortu kemudian ustad baru ke konsultan tersebut. Begitu juga ketika Anda butuh karyawan, modal uang, bahan baku, dan sebagainya. Mudah kan???

So, clue-nya adalah kita musti membangun relasi sebanyak-banyaknya dengan semua kalangan & mengenal betul potensi mereka. Hampir semua pengusaha sukses yang pernah saya baca biografinya, sebut saja Sandiaga S. Uno, Arifin Panigoro, William Suryajaya (alm), Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, Ciputra dan lainnya adalah orang-orang yang hebat membangun & mengelola relasi.

Rasulullah SAW pun pernah bersabda, "Barang siapa suka rezekinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

So, Sampai ketemu di puncak sukses :D


Note: Saya sudah merasakan kehebatan ‘capital network’ ini dalam membangun imperium bisnis saya sendiri. So, gimana dengan Anda??? Proof it deh.. J

Minggu, 26 September 2010

Mudik ala ‘spiritual backpacker’


Waahh kangen euy lama ga update blog, maklum selama hampir 18 hari mudik di kampung ga ada sinyal untuk online (ternyata operatornya cuma jago di Jakarta doang :( mau nge-blog via HP? Ribet ahh..) Begitu nyampe Jakarta eee kerjaan udh numpuk. Ok deh, aku mulai cerita mudik dulu ya.. :)

Berbeda dengan tahun kemarin sewaktu masih tinggal di Bandung, tahun ini pertama kalinya mudik dari Tangerang. Aktifitas baruku memungkinkanku untuk berlebaran lebih lama di kampung halaman (lebih dari 2 minggu), asyik beneeer J

Nah, sebuah kesempatan langka yang belum tentu bisa terulang di tahun-tahun yang akan datang memunculkan ‘ide’ agak aneh di otakku yang memang suka aneh-aneh ini hhee.. ‘mudik ala spiritual backpacker’, yakni mudik sambil mampir i’tikaf di masjid-masjid besar yang dilalui.

Sabtu siang, 4 September 2010, perjalanan pun dimulai dengan menumpang angkutan Tangerang – Kalideres, dilanjutkan dengan ‘bus way’ nyampe Pulogadung trus lanjut bus patas jurusan Cirebon. Sempet tanya-tanya, Alhamdulillah dengan nyambung 1 angkot lagi sampailah di tujuan pertama ‘masjid di komplek makam Sunan Gunungjati’ tepat pukul 20.30 WIB.

Ahad siang, 5 Sept 2010, tas pun nongkrong diatas punggung lagi, perjalanan pun dilanjutkan dengan bus patas jurusan Semarang. Eee.. di atas bus kepikiran seorang sahabat di Kendal, alangkah lebih baik kalau silaturrahmi ke beliau & melanjutkan i’tikaf malam berikutnya di masjid Agung Kendal aja. Alhamdulillah perjalanan lancar sehingga bisa buka bersama di masjid Agung ini, sang sahabat pun datang menemani ketika jam menunjukkan pukul 22.00, indahnya malam ini.. J

Hujan deras mengguyur kota Kendal sejak Senin pagi, 6 Sept 2010, sang ‘spiritual backpaker’ ini pun terpaksa baru bisa melanjutkan perjalanan setelah hari mulai sore menuju kota Semarang.

Sayangnya, malam keempat, 7 Sept 2010, yang mustinya direncanakan i’tikaf di masjid Agung Demak terpaksa dibatalkan & i’tikaf dilanjutkan di masjid kampung halaman karena ketika di Semarang ketemu seorang sahabat yang maksa ngajak pulang kampung bareng. It’s ok lah.. demi sahabat kok.

Alhamdulillah.. I’tikaf malam terakhir Ramadhan tahun ini ditutup di masjid desa tetangga yang kebetulan kakak ipar jadi imam masjid di sana. Subhanallah.. indahnya ramadhan tahun ini.

Asyik kan? Cara mudik gaya baru nih.. dijamin sangat berkesan & menyenangkan. Anda mau coba tahun depan? Boleh deh kita bareng kalo tujuan kita sama ya.. :)
Oya, foto diatas diambil di masjid komplek makam sunan Gunungjati, Cirebon. Keren kan???

Selasa, 31 Agustus 2010

Berharap Cinta Kita yang kan Menang


Dosakah aku mencintaimu,
mendampingimu, inginkanmu

Aku menjadi diri sendiri
tak peduli apa kata dunia
Ku nanti hari ketika
cinta datang, cinta menang

Jadi sayangku, bertahanlah
bila terkadang mulutnya kejam

Peluklah aku, jangan menyerah
mereka bukan hakim kita

Bintang yang mempertemukan kita
Cinta yang mempertahankan kita
Ooh tuhan dengarkan doa
dari cinta yang terlarang

Rasa yang mempersatukan kita
Cinta yang mempertahankan kita
Ooh tuhan dengarkan doa
dari cinta yang terlarang

Cinta dan rasa bersatu di doa
Berharap cinta kita yang terlarang
Berharap cinta kita yang kan menang


by Nidji, judul asli 'Dosakah Aku'
teruntuk seseorang di sana

Tentang Rasa




Aku tersesat menuju hatimu

Beri aku jalan yang indah

Ijinkan kulepas penatku

Tuk sejenak lelap di bahumu


Dapatkah selamanya kita bersama

Menyatukan perasaan kau & aku

Semoga cinta kita kekal abadi

Sesampainya akhir nanti selamanya


Tentang cinta yang datang perlahan

Membuatku takut kehilangan

Kutitipkan cahaya terang

Tak padam didera goda & masa


by Astrid,

terdedikasikan u/ seseorang di sana :)

Sabtu, 28 Agustus 2010

Anda Mau Jadi Apa 3-5 Tahun ke Depan?


Ada 3 hal yang menentukan karakter seseorang, yakni gen, keluarga & lingkungan. Seseorang akan menjadi orang baik atau jahat, rajin atau malas, peduli atau cuek dan seterusnya sudah dapat ditebak dari sekarang dengan mengidentifikasi 3 hal tersebut.

Begitu pula terkait profesi apa yang akan dilakoni seseorang di masa yang akan datang pun juga bisa diprediksi dengan memperhatikan ketiga hal tersebut. Nah, gimana kalo Anda terlahir dari keluarga ‘priyayi/karyawan’ tetapi ingin menjadi seorang pengusaha/entrepreneur?
Karena gen & keluarga Anda yang sudah pasti punya budaya & mindset priyayi, maka satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah Anda musti bergaul dengan lingkungan para entrepreneur.

Salah satu komunitas entrepreneur yang bagus yang ada di Indonesia adalah ‘Rhenald Kasali School of Entrepreneur/RKSE’ yang bermarkas di Rumah Perubahan, Jakarta Timur (maaf nih sedikit berpromosi karena saya salah satu alumninya hhee.. ), lebih jelasnya silakan lihat di http://www.rkse.co.id

Foto di atas adalah saat acara gathering sekalian buka bersama alumni RKSE pada hari Sabtu, 21 Agustus 2010 di Rumah Perubahan. Sebagian alumni ada yang baru mulai merintis usaha, ada yang sudah mempunyai usaha.

Kita lihat 3-5 tahun kemudian mereka akan jadi apa? Dengan visi yang besar & kemauan kuat serta ridlo Allah SWT, insya Allah mereka akan jadi pemain kunci ekonomi Indonesia.

Let’s proof it friends..*_^

Kamis, 26 Agustus 2010

Ngabuburit sambil nonton pesawat terbang :)


Sore ini, pertama kalinya aku ngikutin acara buka bersama di masjid raya Al-A’zhom, Tangerang. Sebenarnya sih ngga sengaja, sore tadi sehabis jamaah sholat ashar tiba-tiba rasa gelisah menyapa hatiku. Karena bingung mau ngapain, ya udah deh sesekali ngabuburit di masjid ini.

Ide awalnya mau tafakur aja, eh capek juga, trus tilawah ah.. mumpung bulan Ramadhan nih, eh sampai 16.30 udah mulai capek juga, browsing2 pake HP aja deh sambil liat pesawat terbang yang naik turun di bandara Soekarno Hatta, hmm.. subhanallah indahnya sore itu, sampai sempet netesin air mata euy.. subhanallah, sungguh Engkau Maha Besar ya Allah.. mohon maafkan hamba yang kecil tapi sombong ini.

Jam di tangan menunjukkan pukul 17.30 ketika masjid mulai makin ramai, panitia buka bersama pun terlihat mulai sibuk membagikan ta’jil, Alhamdulillah sebungkus kurma loncat pula ke pangkuanku, lumayaan.. jadi teringat beberapa tahun lalu ketika masih aktif jadi amil di Rumah Zakat cabang Semarang, tiap sore musti pindah-pindah masjid untuk bagi-bagi paket buka bersama.

Akhirnya 17.57 panitia mengumumkan bahwa ‘saatnya maghrib untuk daerah DKI Jakarta & sekitarnya’, alhamdulillaah.. bareng2 yuk baca doa buka puasa: bismillahirrahmaanirrahiim.. Allahumma laka shumtu, wa bika aamantu, wa ‘ala rizqika afthartu, birahmatika yaa arhamarraahimiin..

ya Allah tebalkan iman di dadaku ini, ajari aku ikhlas atas semua garis hidup yang telah Engkau tetapkan, iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin, ihdinaa shirathal mustaqiim.

Senin, 23 Agustus 2010

Leader as a Role Model


Beberapa hari ini ada temen yang sering mengeluh tentang anak buahnya. Ada aja yang dikeluhkan mulai dari kemalasan, ketidakpekaan, kerja ‘semau gue’ dan seterusnya terkait hal-hal yang kurang baik yang melekat pada diri anak buahnya tersebut. Iseng aku tanyain: ‘emang udah kamu apakan anak buahmu? Sudah dikasih tahu & diarahkan kah?’, ‘sudah semua atuh boss.. emang dasar tuh anak’, jawabnya dengan wajah cemberut.

Nah, karena penasaran & kasihan sama temen satu ini, so, aku bikin observasi kecil-kecilan. Ternyata eh ternyata sesuai yang aku duga, ternyata sang temen ini hanya main perintah & sikapnya ‘bossy’ banget. Walah ya pantesan anak buahnya pada kayak gitu, lha wong pemimpinnya juga malas, cuek, kurang peduli, tidak mau meng-upgrade diri dst.

Ingat sobat, orang-orang yang kita pimpin adalah cermin diri kita, menjelekkan bawahan kita sama dengan menjelekkan diri kita sendiri. So, jangan menjelekkan bawahan kita pada orang lain karena sama dengan menunjukkan kejelekan diri kita sendiri pada orang lain.

Jadi ingat firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Ash-Shaff ayat 2-3: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”

So, be a leader as a role model ya… Bawahan kita lebih memperhatikan apa yang kita lakukan daripada apa yang kita katakan.

Finally, be a great leader sobat.. :-)

Rabu, 18 Agustus 2010

Indahnya kesederhanaan


Un arbre c’est vert
Tous les arbres sout verts
On a tellement vu d’arbres verts
Que l’on a oublie qu’il existe
Aussides arbres roses
Mais si tous les abres etaient roses
Je vous aimais parle d’un arbre vert
Le monde est beau

Pohon itu hijau
Pepohonan itu hijau
Kita terlalu sering melihat pohon hijau
Sehingga kita sering lupa bahwa
Ada pula pohon merah
Tetapi bila semua pohon berwarna merah
Aku akan senang berkisah padamu
Tentang pohon yang hijau
Betapa indahnya dunia

Kenzo Takada

*dikutip dari tulisan sang Guru yang belum pernah ketemu, pak Palgunadi -www.palgunadi.com-, semoga suatu saat Allah perkenankan kami untuk bersillaturrahmi :-)