Waahh kangen euy lama ga update blog, maklum selama hampir 18 hari mudik di kampung ga ada sinyal untuk online (ternyata operatornya cuma jago di Jakarta doang :( mau nge-blog via HP? Ribet ahh..) Begitu nyampe Jakarta eee kerjaan udh numpuk. Ok deh, aku mulai cerita mudik dulu ya.. :)
Berbeda dengan tahun kemarin sewaktu masih tinggal di Bandung, tahun ini pertama kalinya mudik dari Tangerang. Aktifitas baruku memungkinkanku untuk berlebaran lebih lama di kampung halaman (lebih dari 2 minggu), asyik beneeer J
Nah, sebuah kesempatan langka yang belum tentu bisa terulang di tahun-tahun yang akan datang memunculkan ‘ide’ agak aneh di otakku yang memang suka aneh-aneh ini hhee.. ‘mudik ala spiritual backpacker’, yakni mudik sambil mampir i’tikaf di masjid-masjid besar yang dilalui.
Sabtu siang, 4 September 2010, perjalanan pun dimulai dengan menumpang angkutan Tangerang – Kalideres, dilanjutkan dengan ‘bus way’ nyampe Pulogadung trus lanjut bus patas jurusan Cirebon. Sempet tanya-tanya, Alhamdulillah dengan nyambung 1 angkot lagi sampailah di tujuan pertama ‘masjid di komplek makam Sunan Gunungjati’ tepat pukul 20.30 WIB.
Ahad siang, 5 Sept 2010, tas pun nongkrong diatas punggung lagi, perjalanan pun dilanjutkan dengan bus patas jurusan Semarang. Eee.. di atas bus kepikiran seorang sahabat di Kendal, alangkah lebih baik kalau silaturrahmi ke beliau & melanjutkan i’tikaf malam berikutnya di masjid Agung Kendal aja. Alhamdulillah perjalanan lancar sehingga bisa buka bersama di masjid Agung ini, sang sahabat pun datang menemani ketika jam menunjukkan pukul 22.00, indahnya malam ini.. J
Hujan deras mengguyur kota Kendal sejak Senin pagi, 6 Sept 2010, sang ‘spiritual backpaker’ ini pun terpaksa baru bisa melanjutkan perjalanan setelah hari mulai sore menuju kota Semarang.
Sayangnya, malam keempat, 7 Sept 2010, yang mustinya direncanakan i’tikaf di masjid Agung Demak terpaksa dibatalkan & i’tikaf dilanjutkan di masjid kampung halaman karena ketika di Semarang ketemu seorang sahabat yang maksa ngajak pulang kampung bareng. It’s ok lah.. demi sahabat kok.
Alhamdulillah.. I’tikaf malam terakhir Ramadhan tahun ini ditutup di masjid desa tetangga yang kebetulan kakak ipar jadi imam masjid di sana. Subhanallah.. indahnya ramadhan tahun ini.
Asyik kan? Cara mudik gaya baru nih.. dijamin sangat berkesan & menyenangkan. Anda mau coba tahun depan? Boleh deh kita bareng kalo tujuan kita sama ya.. :)
ibarat main games, menyenangkan sekali
BalasHapus