Home

Minggu, 31 Oktober 2010

Menangis Aku Mendengarnya


Hatiku menangis setiap kali mendengar ayat ini dilantunkan. Terakhir barusan tadi dalam jamaah maghrib di masjid raya Al-A’dhom Tangerang, sang imam dengan suaranya yang merdu membacakan ayat tersebut, QS. Al-Hasyr : 18-24.
Ketika bacaan sang imam sampai ayat ke 20 yang berbunyi : Laa yastawiy ashhaabu an-naari wa ashhaabu al-jannah, ashhaabu al-jannati hum al- faaizuun yang artinya:
Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah (surga); penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung.
Hatiku bergetar & tubuhku pun merinding, rasa berdosa segera menyelimuti jiwaku yang memang

Senin, 25 Oktober 2010

Seni Merayu ala Soekarno

‘Aku Cinta Soekarno’

Kukira ungkapan itu tidaklah berlebihan untuk mengungkapkan kekagumanku pada presiden pertama kita ini, sebuah pribadi yang hebat dalam menggaet hati rakyat Indonesia. Bahkan saking setianya rakyat Indonesia sampai terlahir semboyan dalam bahasa Jawa ‘Pejah Gesang Nderek Bung Karno’ (Hidup atau mati ikut bung Karno -Pen).

‘Persuasion is The Language of Business Leadership’. Demikian dikatakan oleh Jay A. Conger, professor di bidang Organizational Behavior dari University of Southern California di Los Angeles, US. Ungkapan tersebut ditulis dalam artikel di Harvard Business Review bulan Mei-Juni 1998.

Berdasarkan riset & pengamatan yang dilakukan selama 12 tahun, professor Conger menyimpulkan ada 4 langkah yang sangat essensial untuk menjadi pelaku persuasi yang efektif.

  1. Membangun kredibilitas. Ada 2 sumber kredibilitas, yakni keahlian dan perilaku yang mencerminkan kejujuran dan integritas,
  2. Bagaimana menyampaikan gagasan dalam rangka kepentingan pihak yang harus dipengaruhi. Jadi bukan dalam kerangka kepentingan pihak yang menyampaikan gagasan, tapi lebih ke kepentingan audiens yang akan dipengaruhi,
  3. Memperkuat gagasan dengan bahasa yang membangkitkan semangat & didukung oleh bukti-bukti yang kuat,
  4. Membuat gagasan yang disampaikan terhubung dengan emosi audiens.

Ternyata teori itu tidak hanya bisa dipakai untuk kepemimpinan bisnis, tapi juga cocok diterapkan dalam kepemimpinan apapun, baik social, politik, bisnis, budaya dsb. Salah satunya sudah diaplikasikan jauh-jauh hari oleh presiden pertama kita, bung Karno.

Perjuangan panjang Soekarno untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, bahkan rela keluar-masuk penjara & hidup dalam pembuangan di luar Jawa merupakan langkah beliau untuk membangun kredibilitas di mata rakyat Indonesia.

Yang kedua, Soekarno juga sangat hebat dalam menyampaikan gagasan demi kepentingan rakyat, yaitu ‘perjuangan untuk kemerdekaan demi kemakmuran bangsa Indonesia’

Kemudian terkait bahasa yang membangkitkan semangat, tentu tidak disangsikan lagi betapa Soekarno sangat hebat dalam membangkitkan semangat rakyat dengan bahasa yang menggambarkan kemakmuran bangsa, yakni Negara yang Loh Jinawi, subur kang sarwo tinandur, murah kang sarwo tinuku.

Pun, Soekarno juga dikenal sangat lihai meracik kata dengan menggunakan bahasa yang menyentuh perasaan rakyat. Nggak percaya? Tanyain pada kakek-nenek kita yang pernah mendengar langsung pidato Soekarno deh.. pantes kan sampai muncul semboyan Pejah Gesang Nderek Bung Karno?

Hebat kan Bapak kita yang satu ini? Pantesan juga beliau juga jago menggaet gadis-gadis hheee.. (sorry intermezzo, yang ini jangan ditiru ya.. J)

Semoga bermanfaat!!!


Note: tulisan disarikan dari berbagai sumber salah satunya dari tulisan Subarto Zaini dalam majalah Business Review edisi Oktober 2010

Jumat, 22 Oktober 2010

Bahasa Geram


Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri

Bangsa ini sedang terserang virus apa sebenarnya? Apakah hanya karena panas global? Di rumah, di jalanan, di lapangan bola, di gedung dapur, bahkan di tempat-tempat ibadah, kita menyaksikan saja orang yang marah-marah. Tidak hanya laku dan tindakan, ujaran dan kata-kata pun seolah-olah dipilih yang kasar dan menusuk. Seolah-olah di negeri ini tidak lagi ada ruang untuk kesantunan pergaulan. Pers pun –apalagi teve--tampaknya suka dengan berita dan tayangan-tayangan kemarahan.

Lihatlah “bahasa” orang-orang terhormat di forum-forum terhormat itu dan banding-sandingkan dengan tingkah laku umumnya para demonstran di jalanan. Seolah-olah ada “kejumbuhani” pemahaman antara para “pembawa aspirasi” gedongan dan “pembawa aspirasi” jalanan tentang “demokrasi”. Demokrasi yang–setelah euforia reformasi--dipahami sebagai sesuatu tatanan yang mesti bermuatan kekasaran dan kemarahan.

Yang lebih musykil lagi “bahasa kemarahan” ini juga sudah seperti tren pula di kalangan intelektual dan agamawan. Khotbah-khotbah keagamaan, ceramah-ceramah dan makalah-makalah ilmiah dirasa kurang afdol bila tidak disertai dengan dan disarati oleh nada geram dan murka. Seolah-olah tanpa gelegak kemarahan dan tusuk sana tusuk sini bukanlah khotbah dan makalah sejati.

Khususnya di ibu kota dan kota-kota besar lainnya, di hari Jumat, misalnya, Anda akan sangat mudah menyaksikan dan mendengarkan khotbah “ustadz” yang dengan kebencian luar biasa menghujat pihak-pihak tertentu yang tidak sealiran atau sepaham dengannya. Nuansa nafsu atau keangkuhan “Orang Pintar Baru” (OPB) lebih kental terasa dari pada semangat dan ruh nasihat keagamaan dan ishlah.

Kegenitan para ustadz OPB yang umumnya dari perkotaan itu seiring dengan munculnya banyak buku, majalah, brosur dan selebaran yang “mengajarkan” kegeraman atas nama amar makruf nahi munkar atau atas nama pemurnian syariat Islam. Penulis-penulisnya–yang agaknya juga OPB—di samping silau dengan paham-paham dari luar, boleh jadi juga akibat terlalu tinggi menghargai diri sendiri dan terlalu kagum dengan “pengetahuan baru”-nya. Lalu menganggap apa yang dikemukakannya merupakan pendapatnya dan pendapatnya adalah kebenaran sejati satu-satunya. Pendapat-pendapat lain yang berbeda pasti salah. Dan yang salah pasti jahanam.

Dari bacaan-bacaan, ceramah-ceramah, khotbah-khotbah dan ujaran-ujaran lain yang bernada geram dan menghujat sana-sani tersebut pada gilirannya menjalar-tularkan bahasa tengik itu kemana-mana; termasuk ke media komunikasi internet dan handphone. Lihatlah dan bacalah apa yang ditulis orang di ruang-ruang yang khusus disediakan untuk mengomentari suatu berita atau pendapat di “dunia maya” atau sms-sms yang ditulis oleh anonim itu.

Kita boleh beranalisis bahwa fenomena yang bertentangan dengan slogan “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah” tersebut akibat dari berbagai faktor, terutama karena faktor tekanan ekonomi, ketimpangan sosial dan ketertinggalan. Namun, mengingat bahwa mayoritas bangsa ini beragama Islam pengikut Nabi Muhammad SAW, fenomena tersebut tetap saja musykil. Apalagi jika para elit agama yang mengajarkan budi pekerti luhur itu justru ikut menjadi pelopor tren tengik tersebut.

Bagi umat Islam, al-khairu kulluhu fittibaa’ir Rasul SAW, yang terbaik dan paling baik adalah mengikuti jejak dan perilaku panutan agung, Nabi Muhammad SAW. Dan ini merupakan perintah Allah. Semua orang Islam, terutama para pemimpinnya, pastilah tahu semata pribadi, jejak-langkah dan perilaku Nabi mereka.

Nabi Muhammad SAW sebagaimana diperikan sendiri oleh Allah dalam al-Quran, memiliki keluhuran budi yang luar biasa, pekerti yang agung (Q. 68:4). Beliau lemah lembut, tidak kasar dan kaku (Q. 3: 159). Bacalah kesaksian para shahabat dan orang-orang dekat yang mengalami sendiri bergaul dengan Rasulullah SAW. Rata-rata mereka sepakat bahwa Panutan Agung kita itu benar-benar teladan. Pribadi paling mulia; tidak bengis, tidak kaku, tidak kasar, tidak suka mengumpat dan mencaci, tidak menegur dengan cara yang menyakitkan hati, tidak membalas keburukan dengan keburukan, tapi memilih memaafkan. Beliau sendiri menyatakan, seperti ditirukan oleh shahabat Jabir r.a,“InnaLlaaha ta’aala lam yab’atsnii muta’annitan...”, Sesungguhnya Allah tidak mengutusku sebagai utusan yang keras dan kaku, tapi sebagai utusan yang memberi pelajaran dan memudahkan.

Bagi Nabi Muhammad SAW pun, orang yang dinilainya paling mulia bukanlah orang yang paling pandai atau paling fasih bicara (apalagi orang pandai yang terlalu bangga dengan kepandaiannya sehingga merendahkan orang atau orang fasih yang menggunakan kefasihannya untuk melecehkan orang). Bagi Rasulullah SAW orang yang paling mulia ialah orang yang paling mulia akhlaknya. Wallahu a’lam.


*note: Ini tulisan saya ambil karena juga mencerminkan kegelisahan saya selama ini, barusan di khotbah Jum'atan tadi siang, saya juga merasa kurang nyaman dgn suara khatib yg terlalu menggelegar & nada tinggi. Saya juga bingung, kenapa musti dgn nada setinggi itu sih ustadz? saya malah ngga bisa menangkap isi khutbah Anda nih.. :)
Ngga ada yg tersungging kan? setidaknya sebagai nasihat u/ pribadi saya sendiri. Semoga kita bisa lebih bijak, Amiinn..

** sumber: http://www.gusmus.net/page.php?mod=dinamis&sub=2&id=1162


Rabu, 20 Oktober 2010

Merajut mimpi ‘to be an international player’

“Iya, inget banget! Soale hanya dikau yang impiannya diatas rata-rata. Bermimpilah, maka Allah akan merengkuh mimpi-mimpimu.. jadi orang tuh harus berani mimpi, aku dukung, kalo perlu apa-apa jangan sungkan, trus jangan lupa sama kita2, apalagi yg manis2 hehe. Aku tunggu kabar darimu, harus semangat. Met kerja ya.. sorry, jadi ganggu gini, mau telpon takut lagi meeting atau apa, oya, thanks ya, sms-nya banyak, biasanya dikau paling irit u/ sms, hhee..”

Kalimat diatas adalah kutipan SMS dari salah satu temen baik saya di Semarang yang dikirim 19 Jan 2009 jam 13:04, u/ mengiringi perjalanan hijrah saya ke kota Bandung, mba Menuk Indriastuti namanya. Beliau juga guru bahasa Inggris terbaik saya loh.. ketika itu beliau kasih ‘free charge’ u/ temen-temen Rumah Zakat Semarang, thanks a lot ya mba.. semoga Allah membalas dengan kebaikan-kebaikan yang jauh lebih banyak u/ mba Menuk & keluarga. Amiin.. :)

“I want to be an international player” jawabku mantab ketika dalam salah satu sesi ‘English course’ dimana mba Menuk mengangkat diskusi interaktif tentang ‘our dream’, kira-kira pertengahan 2007 silam.

‘Why? What will you do?’ pertanyaan tersebut segera menyusul begitu saya selesai menjawab, “Saya ingin keliling dunia untuk misi bisnis & sosial, sehingga peran saya akan banyak bermanfaat bagi warga dunia. Harapan saya, karya itu pun masih tetap bermanfaat bagi dunia ketika fisik saya sudah ngga di dunia lagi. Insya Allah..” kira-kira begitulah terjemahan bebas jawabanku ketika itu hhee.. *_^

Subhanallah.. saya rasakan sejak saat itu, Allah pun mulai ‘menggerakkan’ saya untuk menuju ke sana. Dimulai dari makin banyak peran & tanggung jawab di Semarang, trus hijrah ke Bandung trus Jakarta trus Bandung lagi & sekarang di Jakarta lagi. Di setiap perjalanan pun Allah berikan tambahan bekal mental, pengetahuan & relasi u/ mewujudkan impian tersebut, termasuk juga inspirasi tentunya.

Jumat kemarin, 15 Okt 2010, saya pun berkesempatan mengunjungi event pameran ‘25th Trade Expo Indonesia 2010’ di area PRJ Kemayoran, Jakarta, sebuah event tahunan yang diselenggarakan oleh Kementrian Perdagangan untuk mengundang buyer dari luar negeri.

Sungguh sebuah inspirasi menarik, hampir 5 jam saya kunjungi tiap stand & diskusi banyak hal dengan para ‘business owner’ yang hampir sebagian besar adalah para pelaku ‘exporter’.

Aha!!! This is a really inspiration!!! Kalau mereka bisa, tentu saya pun pasti BISA!!! Kebanyakan mereka melakukan export hasil perkebunan, pertanian, olahan pangan, mebeulair hingga handy craft. Trus saya mau export apa dong??? Ada deh.. I'm sorry, still secret ya.. :)

Mimpi udah ditetapkan 3 tahun lalu, masih ada 2 tahun lagi untuk mewujudkannya, kini saatnya merajut mimpi itu. semoga Allah memberi kemudahan. Amiin..

Oya, foto-foto berikut ini oleh-oleh dari kunjungan pameran tersebut, selamat menikmati & semoga bisa jadi inspirasi buat temen-temen semua *_^

Sebuah lampu hias terbuat dari karang & cangkang hewan laut, karya seni yg keren abiss!!!

Numpang ‘action’ di stand gazebo, harganya 25 jutaan loh.. cocok deh dipasang di halaman rumah kita, asyik buat nongkrong.. :)

Bapak & Ibu Triwarni ini pemilik UKM penghasil ‘abon ikan patin’, asli Jambi, lagi cari mitra distributor nih.. tertarik???

Hmm ini karya asli kang ‘I Wayan Karsana’ dari Denpasar, Bali. Beliau juga lagi cari mitra u/ buka art shop di Jakarta. Btw, itu patung serasa ‘hidup’ loh.. perhatiin deh!!!

Nah, ini pemanis sudut pameran yang menampilkan heritage asli Indonesia. Ini perahu cadik Sriwijaya. Perahu ini terpahat di relief candi Borobudur, nenek moyang kita hebat ya..???

Wow!!! ketemu saudara dari Semarang euy.. mas Ahmad ini lagi jaga stand oleh-oleh khas Semarang. Ada bandeng presto, teri & udang balado, lunpia, pepes bandeng, wingko babad & otak2 bandeng. Kalo temen2 lg maen ke Semarang, jangan lupa mampir ke tempat mas Ahmad ini ya.. alamat tokonya di Jl. Pandanaran Semarang

Rabu, 13 Oktober 2010

Mengenal ‘Pribadi’


Kodrat merupakan kuasa pribadi,
Tiada yang mirip atau menyamai,
Kuasanya tanpa peranti,
Dari tanrupa menjadi warna-warni,
Lahir batin satu sebab ‘sawiji’,

Jumat, 08 Oktober 2010

The Miracles of 'Sillatur-rahmi'


Pasti ada hikmah dibalik segala sesuatu yang terjadi, pun dengan sillaturrahmi, apalagi Rasulullah sampai menyampaikannya dalam salah satu sabda beliau yang sangat populer, "Barang siapa suka rezekinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Masih berkaitan dengan membangun & mengelola network/jaringan, Alhamdulillah minggu lalu, tepatnya Sabtu-Senin, 2-4 Oktober 2010 kemarin, saya berkesempatan untuk sillaturrahmi ke temen & saudara di Depok & Jakarta Timur.

Adalah orang-orang luar biasa yang selalu bersedia memberikan inspirasi & bertukar ide-ide brilian. Appointment pertama di kampus UI Depok dengan mba Ita (Trianita Kurniati) yang lagi ambil S2, kakak kedua dalam ‘gang of the four musketeer’ ini saya kenal sejak aktif di Rumah Zakat Indonesia pada akhir 2007 sampai sekarang dimana kami berdua sama-sama sudah tidak di RZI lagi :).

Bersama mba Ita selalu muncul ide-ide segar tentang bisnis & pengembangannya. Ide franchise ‘modern retail buah segar’ yang sekarang saya kembangkan pun pertama kali keluar dari bibirnya jauh sebelum saya resign dari tempat kerja sebelumnya, hebat kan??? Dalam kesempatan kemarin pun kami diskusikan pengembangannya dengan aneka kudapan buah & diversifikasinya. In the fact, it’s not only about fruit, banyak ide peluang bisnis lain yang unik & prospektif yang bermunculan, ide2 yang lain ini saya kasih tahu lain kali ya.. still secret :)

Selesai dengan mba Ita berlanjut ke kang Hajar Sasongko, seorang sahabat semasa masih di STMN Pembangunan Semarang, aktifitas beliau sekarang sebagai ‘Relationship Manager’ di BRI Pusat. Hmmm.. ternyata udah 6 tahun kami ngga ketemu sejak pertemuan terakhir kami di tahun 2004, lama juga ya???

Oiya, sekarang kang Hajar bareng sang istri lagi mengembangkan bisnis kedai kopi dengan brand 'KOPI TENDA', kedai pertamanya udah buka di Semarang sejak Agustus kemarin & kedai berikutnya akan segera menyusul. Sukses ya kang.. :)

Sabtu itu saya tutup dengan menginap di rumah saudara sepupu saya, gus Waidl (kira2 begitu temen2-nya memanggil beliau, maklum aktivis NU euy..), kebetulan per 1 Oktober ini beliau diamanahi sebagai direktur LAKPESDAM NU, sebuah lembaga strategis NU (Nahdlatul Ulama) yang bertanggung jawab untuk mengkaji & mengembangkan Sumber Daya Manusia. Kali ini kami lebih banyak berdiskusi tentang tasawwuf, sebuah ‘interest’ baru saya dalam upaya memahami hidup ini lebih komprehensif.

Sempat menginap 2 malam di rumah gus Waidl, agenda diakhiri Senin siang untuk bertemu sahabat seperjuangan sewaktu masih di LKMS Mozaik, Hasnil Hasyim namanya. Sekarang beliau lagi merintis pendirian sebuah BMT (Baitul Maal wa Tamwil) di Depok. Tengkyu atas waktunya ya kang.. :D

‘Take action, miracles will happens’, Allah selalu berikan ‘miracles-Nya’ ketika kita sudah berusaha dengan sungguh-sungguh. Terbukti, inspirasi itu tidak hanya datang dari temen2 tersebut, bener-bener tak disangka, ketika saya muter2 dari tempat teman satu ke temen lainnya, pakai beberapa kali tersesat juga, justru saya menemukan sebuah inspirasi ‘model bisnis’ yang sedang saya kembangkan, sebuah ‘modern retail buah segar’. Jurus andalan pun di keluarkan, ATM : Amati – Tiru – Modifikasi. Benchmark habissss.. sambil membulatkan tekad “Lihat tahun depan, saya sudah di depan Anda hhaa.. :D”

Keep fighting sobat, Sampai ketemu di puncak sukses :)

note: Tulisan ini sebagai catatan pribadi dalam perjalanan bisnis, semoga bermanfaat juga bagi sobat yang membaca. oya, foto saya ambil dari facebook temen2 & mohon maaf tanpa ijin (diijinkan ya..??? Sambil ikutan nampang gitu loh.. :))