Astaghfirullaah al-‘adhiim. Semoga Allah SWT mengampuni
semua dosa penulis & semua umat nabi Muhammad SAW. Khususnya semoga Allah SWT
mengampuni dosa penulis atas tulisan ini.
‘Tuhan Ada Di Sini’
Jelas tidak ada maksud penulis untuk meng-enteng-kan eksistensi
sang Kholiq. Bukan pula maksud penulis untuk menyamakan sang Maha Pencipta dengan
makhluknya yang seakan membutuhkan tempat. So what???
Sejak kecil ketika pertama kali penulis diperkenalkan
tentang agama, khususnya tentang Islam, seringkali muncul pertanyaan ‘dimanakah
Tuhan berada’? Saya kira pertanyaan serupa juga pernah terlintas di benak Anda kan?
So, dimanakah Tuhan berada?
- Apakah Allah SWT berada di atas ‘arsy? Memang sih banyak ayat Al-Qur’an yang menyebutkan demikian, tapi apakah itu ‘arsy? Ternyata definisi tentang ‘arsy juga beragam tergantung sudut pandang ahli tafsirnya.
- Apakah Allah SWT ada di atas? Pemahaman ini muncul karena seringnya kita pakai istilah ‘Yang di Atas’ ketika kita berdiskusi. Tapi, di atas yang mana? Di langit? Di angkasa? Waduh lha wong Allah SWT ngga butuh tempat untuk bersemayam kok.. Justru pemahaman ini membuat kita merasa ‘jauh’ dengan Tuhan karena Tuhan seakan sangat jauh di atas & tak terjangkau oleh kita.
- Apakah Allah SWT ada dalam diri kita? Wahhh dalam diri yang mana hayooo.. memang sih ada ayat yang menerangkan bahwa Allah SWT lebih dekat dari urat leher (QS Qaf : 16), tapi dalam diri yang mana?
Trus gimana? Allah SWT ada di sini? Di sininya sebelah mana?
Di depan kita? Disamping? Belakang? Dalam diri kita? Di
dalam rumah? Dalam mobil? Di atas kendaraan? Dikantor? Di sawah? Dalam komputer
atau TV? Dimanaaaaa????
“di sini”
Ya. Allah SWT di sini. Juga di sana. Allah SWT ada dimana-mana & tidak dimana-mana.
Akan tetapi, saya lebih suka ‘mewujudkan’ Allah SWT ada ‘di
sini’. Mengapa?
- Bukankah kita diperintahkan mendirikan sholat supaya kita selalu mengingat Allah SWT? Lihat QS Thoha : 14
- Bukankah kita diperintahkan untuk selalu mengingat Allah SWT dalam kondisi apapun? Kondisi berdiri, duduk maupun berbaring. Lihat QS Ali Imron : 191
- Hadits tentang ihsan, bahwa hendaknya kita menyembah (beribadah) kepada Allah SWT seakan melihat-Nya, maka apabila kita tidak mampu melihat-Nya, sesungguhnya Allah SWT melihat kita.
Nah, dengan kita ‘wujudkan’ Allah SWT ada di
sini maka akan tercipta ‘perasaan’ bahwa Allah sangat dekat dengan
kita secara lahir & batin. Faktanya memang sangat dekat kok. Dengan adanya
‘perasaan’ itu, maka setiap gerak kita akan lebih terkontrol untuk selalu
berbuat baik & akan terhindar dari perbuatan-perbuatan keji & mungkar
sesuai QS Al-‘Ankabuut : 45
‘Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat
Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).
Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan’
So, Tuhan Ada di sini sobat.. Pastikan kita
senantiasa mengingat-Nya dengan terus berbuat baik, terus & terus.. hingga jantung kita tak berdetak lagi. Insya
Allah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar